Kampung Bena Flores merupakan Sebuah Perkampungan Megalithikum
Kabupaten ngada flores memiliki situs peninggalan masa lampau, sebuah lokasi wisata budaya yang cukup unik dan sangat menarik yakni kampung bena flores. Sebuah perkampungan dengan rumah adat model kuno dan diyakini kampung bena merupakan situs peninggalan masa lampau pada jaman manusia purba atau jaman purbakala, yang sering disebut perkampungan megalithikum, Design bangunan model kuno yang terbuat dari kayu dengan beratapkan daun membuat kampung adat bena terasa sangat unik yang memikat hati wisatawan yang berkunjung ke daerah bena village flores ini. Keindahan dan keunikan bena kampung bena flores ini tidak pernah pudar ditelan jaman dan masyarakat kampung bena tetap melestarikannya guna menjaga dan mempertahankan tradisi dan budaya masyarakat kampung benas flores propinsi nusa tenggara timur.
Baca Juga : Perkampungan Megalithikum di Desa Tiwuriwu
Pesona dan keindahan lokasi wisata bena village flores merupakan sebuah pemandangan wisata budaya yang unik, sebuah perkampungan yang berada di puncak bukit dengan panorama alam yang cukup indah membuat kampung adat bena ini memiliki magnet tersendiri bagi wisatawan dari berbagai belahan dunia. Masyarakat kampung bena sengaja mendirikan sebuah perkampungan di puncak bukit atau dilereng pegunungan hal ini disebabkan karena mereka sangat dekat dengan alam lingkungan sekitarnya.
Makna simbolik dari kata Nga’du dan Bhaga bagi warga kampung bena flores
Kampung bena flores mendirikan sebuah bangunan yang disebut Bena, nga’du dan bhaga yang letaknya tepat ditengah perkampungan. Hal itu menjadi simbol bagi sang leluhur yang berada di halaman rumah kisanatapat kampung bena, tempat dilangsungkannya ritual adat digelar untuk berkomunikasi dengan sang leluhur. Nga’du berarti simbol bagi nenek moyang laki-laki bagi masyarakat kampung bena yang menyerupai sebuah payung dengan bangunan beratap ijuk dan memiliki tiang tunggal. Tiang ngadhu terbuat dari kayu keras dan jenis kayu tertentu, tiang ini sekaligus berfungsi sebagai tempat gantungan hewan pada saat ritual adat kampung bena. Sedangkan bhaga memiliki arti simbol bagi nenek moyang perempuan masyarakat kampung bena yang menyerupai bentuk rumah.